Saturday 5 January 2019

Hilangkan Kebiasaan Menyontekmu dengan Cara Ini


Salah satu fenomena yang menarik di dunia pendidikan tanah air adalah menyontek. Ratusan artikel tips & trik menyontek agar tidak ketahuan bertebaran  di sepanjang halaman pencarian google. Selain artikel tips dan trik menyontek, ada pula lartikel yang menolak keras bahkan mencemooh budaya nyontek. Bahkan jumlahnya lebih banyak dari tips & trik tadi.

Instansi pendidikan mulai dari kementrian hingga sekolah-sekolah sangat menentang kebiasaan menyontek. Mulai dari mengubah sistem ujian hingga pengaturan bangku kelas agar tidak berdekatan. Namun segala upaya yang dilakukan kurang membuahkan hasil yang maksimal. Pelajar kita masih sibuk membuat contekan saat malam sebelum ujian, masih berlomba mencari bangku paling belakang saat ujian, dan masih berusaha menyelundupkan buku catatan di bawah kolong mejanya.

Kelihatannya bangsa kita sudah tidak tertolong lagi. Bangsa kita sudah terlanjur kecanduan bahkan sakau nyontek saat ujian. Semua hasil tes ditentukan seberapa pintar ia menyontek saat ujian bukan seberapa kuat pemahaman materi dan konsep pelajaran. Tapi sebelum janur kuning menghilang di acara nikahan ditelan peradaban modern, semua masih tertolong. 

Masih ada jalan untuk  menghilangkan kebiasaan yang sudah melekat sejak lama itu. Pada tulisan kali ini penulis ingin membagikan tips dan trik untuk tidak menyontek saat ujian.

Pertama, pahamilah apa yang akan diujikan. Hal yang harus dan paling pokok agar tidak menyontek pada saat ujian adalah mengetahui materi yang akan diujikan dan bentuk tes seperti apa yang akan dihadapi. Banyak pelajar yang saat ujian baru mengetahui materi yang akan diujikan. Karena sifatnya sangat mendadak maka menyontek adalah jalan keluarnya. Inilah hal yang harus dicegah. Dengan mengetahui materi yang akan diujikan dan bentuk tes yang akan dihadapi akan membuat kita lebih siap mental dan strategi menempuh ujian nantinya.

Yang kedua, Niatkan sebelumnya untuk tidak menyontek. Sebelum memasuki ruangan ujian, coba kita niatkan untuk tidak menyontek dan memberikan penghargaan  atas kejujuran kita nantinya. Niat yang tulus dan motivasi untuk mendapat penghargaan akan mencegah kita nantinya untuk berbuat curang. 

Ketiga, Cari tempat duduk paling dekat dengan pengawas. Setelah memersiapkan diri untuk ujian dan sudah berniat jujur, langkah selanjutnya adalah mencari posisi yang strategis. Posisi yang strategis agar tidak menyontek berada di bangku paling depan dekat dengan meja pengawas ujian. Godaan untuk menyontek biasanya akan hilang saat kita berada di posisi ini. Rasa malu saat ditegur dan rasa takut ketahuan akan membuat otak kita berpikir dua kali untuk menyontek. 

Yang keempat, jauhkan semua barang-barang penggoda. Duduk paling depan membuat kita merasa percaya diri tidak terlalu diawasi oleh pengawas ujian. Kita akan mengira pengawas hanya memerhatikan orang-orang yang berada di bangku belakang. Karena hal tersebut, seringkali muncul ide di kepala kita untuk membuka buku catatan apalagi saat mendapatkan soal yang rumit. Maka cara untuk menghindari agar niat tidak menyontek tetap teguh adalah menyimpan segala jenis barang yang bisa meruntuhkan niat kita seperti buku catatan dan handphone.

Kelima, jangan tengok ke belakang. Salah satu hal yang sering membuyarkan konsentrasi adalah teman yang  memanggil nama kita saat ujian berlangsung entah untuk meminta contekan atau memberi contekan karena terlalu baik. Karena rasa kasihan sering muncul saat teman yang meminta sampai memohon-mohon untuk diberi contekan maka jangan sekali-kali nengok ke belakang. Satu kali kita menengok akan membuat lebih banyak panggilan nama kita. Berpura-puralah tuli dan disertai akting menulis agar teman mengerti kita sedang sibuk dan tidak bisa membantu. 

Yang keenam dan terakhir, Pahamilah tujuan dari ujian. Melakukan kelima hal di atas tidak berarti apapun dan niat untuk tidak menyontek bisa runtuh seketika karena satu buah kesalahan kecil. Tujuan dari sebuah ujian adalah  mengukur sejauh mana pemahaman kita akan materi dan konsep dari pelajaran yang telah kita terima sebelumnya. 

Ujian juga mengukur sejauh mana tenaga pengajar mampu mentransformasikan materi pelajaran kepada peserta didiknya. Oleh karena itu jangan kita membuat ujian yang menelan biaya, waktu, dan tenaga yang banyak sia-sia hanya karena keinginan untuk mendapatkan nilai yang lebih tinggi.


No comments: