Seperti pekan-pekan sebelumnya, saya terbiasa menutup akhir pekan dengan menonton sebuah film. Kebiasaan menonton film membuat saya hampir telah menonton sebagian besar film dengan rating tertinggi di IMDb. Rating IMDb merupakan salah satu pertimbangan dalam memutuskan untuk menonton film apa saja.
![]() |
Ilustrasi: Apple Tv |
Namun, pekan ini saya
memutuskan untuk menonton film berdasarkan rekomendasi dari @Habisnontonfilm.
Ulasan akun twitter itu tentang film ini sangat positif sampai menobatkannya
sebagai salah satu film terbaik tahun ini. Dan setelah menonton film ini, saya
tak berkata apa-apa dan lebih memilih menuliskannya. Film ini berjudul CODA.
CODA (Child of Deaf
Adults) mengisahkan tentang seorang remaja perempuan yang dibesarkan oleh orang
tua yang tuna rungu. Ruby hidup bersama ayah, ibu, dan kakak laki-lakinya yang
semuanya adalah tuna rungu, kecuali Ruby.
Kehidupan keluarga
ini sangat dekat dan hangat. Ayah dan Kakak Ruby berprofesi sebagai nelayan dan
mereka bekerja secara mandiri.
Sebagai satu-satunya
anggota keluarga yang mampu mendengar, peran Ruby dalam keluarga ini sangat
sentral. Ia membantu anggota keluarganya dalam berkomunikasi sebagai penerjemah
gratis.
Konflik mulai muncul
saat Ruby mengikuti kelas musik di sekolahnya. Ruby memiliki suara yang indah
dan cukup pandai bernyanyi yang membuat guru musiknya tertarik untuk
mengembangkan kemampuan bernyanyi Ruby. Sang guru bahkan menawarkan diri untuk
membantu Ruby masuk ke perguruan tinggi yang cukup ternama dengan bantuan
beasiswa.
Ruby setuju dan
memulai jadwal latihan rutinnya. Jadwal latihan yang rutin membuat Ruby harus
membagi waktunya di keluarga dan di kelas. Pembagian itulah yang membuat Ruby
berkonflik dengan anggota keluarga dan juga gurunya.
Hal yang membuat saya
sangat menyukai film ini adalah soal bagaimana dilema Ruby dalam memilih dan
melewati hari-harinya bersama keluarga dikemas sedemikian rupa.
Film ini merupakan
film drama musik. Ada banyak lagu yang akan kita dengarkan sepanjang film. Sian
Heder sang sutradara juga mewarnai film ini dengan tone yang sangat hangat.
Penikmat visual akan
sangat menikmati film ini. Selain itu, ada banyak adegan lucu saat anggota
keluarga ini berkomunikasi menggunakan bahasa isyarat.
Bagian terbaik dari
film CODA ada di bagian akhir film. Seperti yang kita tahu, Ruby punya suara
yang indah dan pandai bernyanyi. Namun, anggota keluarga Ruby tidak dapat
mendengar. Suatu hal yang sangat menyakitkan jika kamu ada di posisi Ruby.
Orang-orang dapat
menikmati suara indah kamu saat bernyanyi. Menikmati nada dan lirik dari lagu
yang kamu nyanyikan. Namun, kamu tidak dapat memperdengarkannya ke keluargamu
sendiri. Mungkin kamu akan menangis, tapi di film ini Ruby tidak menangis
karena hal itu.
Jika kamu ingin
menonton film drama keluarga yang sangat hangat dan lucu tontonlah film ini.
Kalau kamu tertarik bagaimana keluarga disabilitas pendengaran menjalani
kehidupan sehari-harinya sebagai keluarga yang mandiri, film ini sangatlah
layak buat kamu nonton.
Setelah menonton film
ini, saya iseng-iseng buka IMDb untuk melihat ratingnya. Saya mengetik
"CODA" di aplikasi IMDb dan muncullah ratingnya, 8.2. Rating
tertinggi untuk film rilisan 2021 yang saya tonton.
Terakhir, film ini
barangkali membuat kita semua cemburu dengan Ruby. Meski anggota keluarga Ruby
tidak dapat berbicara maupun mendengar, mereka sangat intens berkomunikasi
satu-sama lain.
Berbeda dengan sebagian besar dari kita yang punya keluarga yang mampu berbicara dengan baik dan bisa juga bisa mendengar, namun kita tak sering berkomunikasi.
****
No comments:
Post a Comment