Kelebihan
dan kekurangan adalah suatu pasangan hidup layaknya debet dan kredit pada
akuntansi. “Jika engkau melihat ikan dari cara ia memanjat pohon maka selamanya
ikan itu akan merasa bodoh”. Sebuah kalimat pendek namun penuh arti dari
Einstein. Setiap orang pasti memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing
yang merupakan ciri khasnya. Ahok punya kelebihan dan kekurangan, begitu pula
dengan Anies. Fokus pada kelebihan mereka bukan pada kekurangan adalah hal
bijak.
Tulisan
ini tidak bertujuan untuk membahas kelebihan atau kekurangan para calon
Gubernur DKI Jakarta karena akan Nampak politis, namun lebih bertujuan kritik
kepada kesalahan cara mendidik.
Sebuah
film dari negeri sebelah berjudul I Not Stupid Too mengajarkan kita bahwa
melihat seorang anak dengna berfokus pada kekurangan membuat anak baik menjadi
nakal. Film ini adlaah film komedi satir yang menggambarkan kehidupan tiga
pemuda Singapura yakni, Tom anak berusia 15 tahun, adiknya Jerry berumur 8
tahun, dan sahabat Tom Chengcai berusia 15 tahun. Ketiganya memiliki kehidupan
buruk dengan orang tuanya, pola komunikasi yang buruk, waktu berkumpul yang
kurang, bahkan rumah hanya dijadikan tempat tidur bukan tempat pulang.
Orang
tua Tom tak penah menghargai kemampuan anaknya dalam menulis dan membuat
wesite. Mereka hanya focus memarahi Tom karena nilai ulangan yang selalu tak
memuaskan. Buaknnya menambah semangat anaknya dalam belajar, justru Tom berubah
jadi anak nakal dan berteman dengan pencuri.
Setiap
orang akan senang jika mereka dipuji. Seorang anak selalu butuh perhatian dan
pengakuan baik dari orang tua, teman sebaya, maupun masyarakat. Member mereka
pujian sembari memberi semangat untuk mendapatkan nilai yang lebih tinggi saat
nilai ujian mereka jelek akan lebih baik daripada memarahi atau memukul mereka.
Pujian serta semangat yang diberikan akan memotivasi mereka untuk meningkatkan
kualitasnya karena pada dasarnya seseorang lebih suka saat mereka dipuji.
Jerry
merupakan anak kecil yang punya bakat dalam drama sehingga terpilih menjadi
pemeran utama selalu meminta orang tuanya agar dating melihat pertunjukannya.
Tetapi, orang tuanya tak pernah punya waktu karena terlalu sibuk dengan
pekerjaan mereka. Akhirnya Jerry berusaha untuk membeli waktu orang tuanya
hingga ia mencuri uang penjaga took dan ketahuan.
Pengakuan
merupakan hal penting. Belajar, bekerja, berlatih tanpa pengakuan dari orang
lain tak berarti apa-apa. Anak yang mendapat nilai baik saat ujian akan butuh
pengakuan dari orang tuanya bahwa ia adalah anak yang cerda. Tetapi, sikap
orang tua yang kadang acuh seringkali membuat anak merasa usahanya tak diakui.
Si anak akan lebih nyaman bergaul dnegna orang yang mengakui dirinya.
Chengcai
adalah sahabat Tom. Berbeda dengan Tom yang berada di golongan ekonomi
menengah, Chengcai justru berada di golongan ekonomi yahg lemah. Orang tua
Chengcai adalah mantan narapina. Karena itu ia tak ingin anaknya mengikuti
dirinya. Memarahi Chengcai saat mendapatkan nilai yang mengecewakan sampai
memukul Chengcai saat habis berkelahi. Orang tua Chengcai tak pernah melihat
kemampuan karate anaknya. Ia hanya berfokus pada nilai ulangan anaknya yang
jelek. Akhirnya Chengcai yang frustasi dengan kehidupan keluarnya melampiaskan
kekesalannya pada guru yang selalu memarahinya di kelas yang berujung Drop Out.
Barang
bagus jika tak digunakan pada tempatnya menjadi tidak berguna. Setiap anak
memiliki bakat dan minat yang berbeda-beda. Memaksakan kehendak sendiri tanpa
memikirkan perasaan anak hhanya akan membuat pertengkaran. Selama anak masih
berada di jalurnya, jangan memaksa untuk masuk ke jalur yang diinginkan orang
tua. Memaksa membuat potensi dalam diri anak tak berkembang.
Pada
saat anak masih bayi, orang tua akan selalu member dorongan dan semangat.
Membantu mereka berdiri, berjalan, berlari, dan bersepeda. Pujian selalu
dilontarkan saat anak mulai pintar memanggil nama ibu, belajar membaca, dan
berhitung. Semakin anak bertambah besar, pujian, dorongan, dan semangat yang
diberikan akan tergantikan dengan marah. Si anak yang sebelumnya anak pintar
nan cerdas, berubah menjadi anak nakal nan bodoh. Semuanya berawal dari kesalah
kecil yang terlalu dibesarkan hingga kebablasana dalam memarahi. Akhirnya si
anak akan mencari tempat dimana mereka lebih diharga, lebih diakui, dan lebih
nyaman meskipun kadang tempat yang kurang baik.
No comments:
Post a Comment