Friday 24 January 2020

Kampus Merdeka dan Tiga Semester Belajar di Luar Ruang Kelas


Hari jumat minggu keempat januari 2020, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan meluncurkan program kampus merdeka. Setelah sebelumnya meluncurkan program kemerdekaan belajar bagi siswa dan guru di sekolah dasar dan menengah, kembali kemendikbud meluncurkan program baru. Program kampus merdeka bagi perguruan tinggi.


Isu soal akreditasi, kebebasan membuka prodi baru, dan otonomi kampus menjadi pembahasan di awal pidato Bapak Nadiem Makariem. Setelah itu Ia membahas lebar tentang hak tiga semester bagi mahasiswa S1 untuk belajar di luar dari mata pelajaran program studi mereka. Jadi dari delapan semester untuk menyelesaikan pendidikan sarjana, ada tiga semester yang wajib diberikan oleh perguruan tinggi kepada mahasiswa untuk belajar, magang, penelitian, ataupun melakukan pengabdian kepada masyarakat. Tiga semester tersebut bisa mahasiswa ambil dan bisa pula tidak diambil.

Tiga semester bisa mahasiswa gunakan untuk mengajar di tempat yang kekurangan guru. Mahasiswa dari prodi pendidikan bisa mempraktikkan teori yang telah didapat di ruang kelas untuk digunakan di berbagai sekolah. Mereka bisa lakukan penelitian atau melakukan eksperimen pembelajaran selama mereka berada di sekolah-sekolah itu. Tentunya wajah-wajah muda akan menghiasi sekolah-sekolah kita beberapa tahun nanti.

Tiga semester bisa mahasiswa pakai untuk mendirikan startup dengan bimbingan dari salah seorang dosen. Mahasiswa yang punya ide-ide kreatif yang mereka dapat dari membaca buku, menonton video, atau melakukan perenungan bisa diaplikasikan di dunia nyata. tiga semester adalah waktu yang cukup untuk bisa dimanfaatkan untuk membangun startup, mengevaluasi, dan mengembangkan startup baru. Beberapa tahun lagi kita akan melihat sarjana yang merupakan CEO dari startup-startup dari seluruh penjuru tanah air.

Satu semester bisa mahasiswa gunakan untuk magang di perusahaan-perusahaan dan belajar tentang bisnis. Mereka bisa ikut training dan berlatih tentang manajemen. Setelah satu semester berakhir,  semester berikutnya bisa mereka gunakan untuk lakukan riset dari hal-hal yang mereka dapatkan selama magang. Mereka bisa penelitian dan memberikan saran bagi perbaikan perusahaan tempat mereka magang. Sebuah simbiosis mutualisme antara mahasiswa dan tempat mereka magang.

Satu tahun akan sangat berarti bagi masyarakat yang berada di daerah pelosok didatangi mahasiswa dari berbagai disiplin ilmu. Mereka akan  belajar dari mahasiswa tentang cara mengelola hasil bumi untuk mendapat harga terbaik di pasar. Mereka akan belajar cara mengelola keuangan desa mereka. Mereka akan belajar membuat teknologi yang tepat guna. Dan mereka akan saling memberi inspirasi satu sama lain. Masyarakat mendapatkan pembelajaran baru dan mahasiswa mendapat pembelajaran hidup dari masyarakat.

Pada akhirnya kita akan melihat lulusan sarjana kita adalah orang-orang yang memiliki kemampuan di banyak bidang, tidak hanya di satu bidang ilmu. Kemerdekaan kampus memberikan mereka kebebasan untuk belajar hal baru. Belajar hal-hal yang mereka inginkan dan mereka impikan. Hal yang sebelumnya tidak mereka pikir akan dapatkan.

No comments: