Pada hari itu, suasana kota yang sebelumnya damai-damai saja seketika berubah ketika Baco bersama teman-temannya turun ke jalan dengan gaya ugal-ugalannya. Dengan membawa spanduk, ban bekas dan bendera kebanggan masing-masing mereka semua turun ke jalan. Seorang pengendara Gojek yang sedang asyik menggeber motornya untuk mendapatkan penumpang tiba-tiba harus injak rem tatkala Baco lewat. Semua orang minggir dari jalan. Hebatnya
mereka mampu membuat orang minggir dari jalan tanpa bantuan Polisi lalu lintas,
lebih hebat dari presiden. Ban mobil bekas yang mereka bawa kemudian dibakar di
tengah jalan menimbulkan asap yang mengepul. Udara kota yang sudah dipenuhi dengan polusi, kini bertambah polusinya. Macet sekali lagi datang terhindarkan. Baco mengambil megafon kemudia berteriak “hidup mahasiswa, hidup mahasiswa dan hidup
mahasiswa!!!”. Dengan membawakan orasinya Baco kian percaya diri bisa melakukan
perubahan. “yang mau perubahan ayo gabung” Teriak Baco.
Tiba-tiba
seseorang menepuk Baco “Bangun Acok, sudah siang”. Seorang lelaki tua membangunkannya dari mimpi. Ia pun terbangun. “sudah jam berapa ayah?” tanya Baco.
“Sekarang sudah jam 10, perubahan keburu lewat(dengan tertawa)” kata ayah.
Mampukah
kita melakukan perubahan jika kita masih dibangunkan di pagi hari atau tidur
sampai siang?. Sebelum melakukan perubahan, hendaknya kita merubah diri kita
terlebih dahulu. Merubah kondisi suatu negara bukanlah persolan gampang,
reformasi, revolusi selalu membutuhkan banyak pengorbanan. Namun apakah kita
sudah mampu melakukan pengorbanan. Lakukanlah pengorbanan mulai dari diri sendiri. Korbankan permainan game yang seru itu untuk belajar. Korbankanlah nafsu untuk tidurmu
untuk bangun pagi-pagi. Dan korbankanlah waktumu untuk membaca tulisan ini. Jangan pernah katakan perubahan jika dirimu sendiri belum mampu berubah.
No comments:
Post a Comment